SriwijayaUpdate.Com, Ogan Ilir –
Menyikapi kenaikan harga sembako menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran. Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) bersama Komisi II DPRD Ogan Ilir menjamin ketersediaan sembako tetap terjaga di pasaran. Demikian terungkap dalam Rapat Komisi II DPRD Ogan Ilir bersama Disperindagkop UMK.
Sekretaris komisi II DPRD OI, Afrizal SH.,M.Si menerangkan berdasarkan rapat bersama Disperindagkop UMK, ketersediaan minyak goreng (Migor) jadi prioritas pemerintah dalam mengantisipasi kelangkaan di bulan ramadhan. Sesuai dengan ketetapan harga eceran tertinggi (HET), untuk minyak goreng curah Rp14 ribu per liter dan untuk yang kemasan Rp24 ribu per liter.
Mengacu pada permintaan tertinggi di pasar Tanjung Raja, kita telah mengajukan permintaan distribusi sebanyak 34 ribu liter minyak goreng curah per minggu ke Disperindag Provinsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Ogan Ilir selama bulan Ramadhan,” ujar Afrizal.
Dia mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir, karena kebutuhannya telah dihitung untuk mengakomodir ketersediaan minyak goreng di masyarakat. “Mudah-mudahan ketersediaan minyak goreng curah akan lebih dari cukup,” tuturnya
Mengenai fluktuasi kenaikan harga sembako lain di bulan Ramadhan dan Lebaran, diakuinya sudah menjadi hukum permintaan. Jika permintaan tinggi akan berimbas pada kenaikan harga. “Menghadapi situasi bulan puasa memang harga naik di pasaran, tetapi untuk saat ini masih normatif. Itu hal lumrah, selagi tidak sampai membuat masyarakat resah. Namun yang perlu kita jaga, apabila ada kenaikan yang sudah diluar batas kewajaran,” terangnya.
Diakuinya, sampai saat ini tidak ada persoalan kelangkaan terkait dengan ketersediaan bahan pokok untuk puasa dan lebaran. Tetapi, melalui Disperindag tetap akan melakukan operasi pasar ditengah bulan puasa. Selagi masih menunggu Pergub, terkait regulasi Permendagri No 77 tahun 2020 tentang pedoman teknis pengelolaan anggaran daerah.
Sementara itu, Kepala disperindagkop UMKM OI, Ir H Tapip menambahkan usulan 34 ribu liter minyak goreng tersebut telah disampaikan beberapa hari yang lalu ke provinsi. “Itu baru kita usulkan agar tidak terjadi kelangkaan di pasaran, khususnya saat bulan Ramadhan. Kita belum bisa mengetahui kapan akan disetujui usulan tersebut. Mudah-mudahan dapat segera disalurkan melalui distributor ke para pengecer atau pedagang pasar yang telah terdaftar,” terangnya. (Rel/Mus).