Sriwijaya update.Com, Ogan Ilir – Dompet Dhuafa Sumsel telah menggelar pelatihan Pos Gizi “Positive Deviance” di Desa Tanjung Mas, Kecamatan Rantau Alai, Ogan Ilir, belum lama ini pada Sabtu (2/9/2023). Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para kader Balita, Bidan Desa, Kader TPK, dan ibu PKK dalam menangani masalah stunting di wilayah tersebut.
Pelatihan ini difasilitatori oleh Bidan Ayu Widiyanti, seorang Bidan Untuk Negeri (BUN) salah satu program Dompet Dhuafa. Hadirnya para kader dan tenaga medis desa diharapkan akan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat setempat dalam program Pos Gizi “Positive Deviance” yang akan berlangsung selama tiga bulan ke depan.
Bidan Ayu Widiyanti selaku pelaksana program Bidan Untuk Negeri (BUN) menyampaikan bahwa program “Positive Deviance” adalah pendekatan yang berfokus pada identifikasi tindakan positif yang sudah dilakukan oleh beberapa anggota masyarakat dalam mengatasi masalah gizi, meskipun kondisi sekitar mereka sulit. Melalui program ini, pilot lokal akan mencoba mengatasi masalah stunting yang telah menjadi masalah serius di wilayah ini.
“Salah satu hal yang membuat pelatihan ini sangat efektif adalah pendekatan langsung dengan melakukan praktek atau demonstrasi. Ini memungkinkan para peserta yang sebagian besar bukan tenaga kesehatan untuk lebih mudah memahami konsep dan praktik-praktik terkait dengan penanggulangan stunting.” Ungkap Bidan Ayu.
Mengatasi stunting adalah salah satu tantangan utama dalam kesehatan masyarakat, terutama di daerah pedesaan. Program seperti Pos Gizi “Positive Deviance” adalah langkah konkret dalam upaya mengurangi tingkat stunting dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak di wilayah tersebut.
Dompet Dhuafa Sumsel berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak di Sumatera Selatan, dan pelatihan ini adalah salah satu langkah nyata dalam mewujudkan misi ini. Program ini diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat desa Tanjung Mas dan menjadi contoh baik untuk wilayah lain dalam upaya mengatasi masalah gizi yang serupa. (End)