SriwijayaUpdate.Com, Palembang
– Pemerintah Provinsi Sumsel bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan sejumlah pihak lainnya seperti Satgas Penanganan Karhutla, pemerintah kabupaten serta berbagai instansi terus mempertajam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel.
Dimana, usai melakukan pemantauan udara di sejumlah titik karhutla di Sumsel, Gubernur Sumsel H. Herman Deru bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Letjen TNI Suharyanto, Satgas Karhutla, pemerintah daerah dan instansi lainnya langsung melakukan rapat koordinasi.
Rapat tersebut dilakukan guna menyusun strategi agar karhutla di Sumsel dapat semakin terkendali.
Menurut Suharyanto, BNPB saat ini terus memprioritaskan penanganan karhutla di enam provinsi yang setiap tahunnya kerap terjadi karhutla diantaranya, Kaltim, Kalteng, Kalsel, Jambi, Riau dan Sumsel.
Terlebih, sambungnya, karhutla saat ini terjadi saat El Nino. Dimana kekeringan yang luar biasa bisa semakin membuat hutan dan lahan semakin rentan terbakar.
Dimana strategi jangka pendek yang terus dilakukan yakni dengan melakukan pembasahan lahan sehingga tidak mudah terbakar.
Dia mengaku, jika lahan dan hutan di Sumsel ada yang terbakar. Kendati begitu, lebih banyak karhutla yang telah dipadamkan.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel H Herman Deru mengatakan, karhutla di Sumsel rata rata terjadi di lahan yang terbengkalai dan sulit di akses.
Ditempat yang sama, Danrem 044/Gapo Brigjen TNI M Naudi Nurdika mengatakan, sedikitnya ada 9500 pasukan diturunkan dalam penanganan karhutla di Sumsel.
Dalam kesempatan itu, BNPB RI juga memberikan bantuan dana siap pakai penanganan karhutla di Sumsel senilai Rp4,5 milyar dan bantuan peralatan seperti APD, pompa jinjing, selang, pompa apung, nozel, tenda posko, dan velbet.
Sementara pada, Selasa (12/09) pagi Gubernur Sumsel H Herman Deru bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI (BNPB) Letjend TNI Suharyanto, S. Sos., M.M. melakukan peninjauan sejumlah lokasi titik fire spot tepatnya di Pangkalan Lampam Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dari jalur udara.(Rel/Adv/Mus).