by

Hadir pada LKMS, Herman Deru: Ekonomi Syariah Memiliki Tantangan Besar Kedepan Nanti

-NEWS-1,231 views

SriwijayaUpdate.Com, Palembang –
Gubernur Sumsel H Herman Deru secara tegas mengatakan bahwa ekonomi syariah menjadi tantangan yang besar kedepan. Sebab ekonomi syariah hingga saat ini masih beridentik dengan imagenya yang masih konvensional, tradisional termasuk kepercayaan masyarakat maka persepsi ini menjadi tantangan.

Hal itu dikatakannya saat hadir pada acara Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Award 2022 yang diselenggarakan antara kerjasama Share-e Management, Divisi Ekonomi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel, Forum Dai Ekonomi Islam Sumsel (Fordeiss), Dinas Koperasi dan UKM Sumsel dan Bank Sumsel Babel Syariah bertempat di Griya Agung Palembang, Selasa (01/03/2022).

Herman Deru menyebutkan berekonomi syariah itu tidak hanya di dominasi oleh pelaku ekonomi kecil, menengah atau besar tapi semua sangat mungkin untuk dapat berprilaku ekonomi syariah.

Orang nomor satu di Sumsel itu mengaku sengaja hadir secara langsung pada kegiatan ini meski memiliki agenda yang cukup padat.

Kegiatan ini lanjutnya bertujuan untuk memberikan motivasi kepada LKMS agar lebih baik, membangun silaturahmi serta memperkenalkan kepada masyarakat bahwa adanya LKMS.

Sedangkan ditempat yang sama, ketika dibincangi Ketua Kordinator Wilayaah Indonesia Council for Small Business (ICSB) Sumsel, Hj Samantha Herman Deru ingin agar ekonomi syariah ini semakin meningkat ditambah dengan kepercaayan masyarakat terhadap ekonomi syariah tersebut.

Turut hadir, Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumsel Dr. Ekowati Retnaningsih, Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin, serta para Kepala OPD Sumsel/mewakili.

Pada kesempatan ini juga Gubernur Sumsel H Herman Deru memberikan penghargaan award LKMS kepada 10 pemenag serta menyaksikan pendantangan MOU antara Ketua ICSB Sumsel, Hj Samantha HD dengan
Ketua Umum Fordeiss, Ulil Amri dalam rangka meningkatkan ekonomi syariah di Sumsel. (Rel/Adv/Mus)

News Feed