SriwijayaUpdate Com, Muara Enim – Masyarakat seluruh penjuru Indonesia sangat berterima kasih kepada Presiden Republik Indonesia dan kementerian Pendidikan Republik Indonesia .atas bantuan untuk generasi penerus bangsa yang tidak mampu untuk mendapatkan dunia pendidikan.
Pemerintah telah mengucurkan beberapa bantuan kepada murid tidak mampu dengan berbagai bantuan seperti dana (BOS) Bantuan Operasional Sekolah, Dana (DAK) Dana Alokasi Khusus dan berbagai macam bantuan lain nya agar generasi penerus bangsa yang tidak mampu agar bisa melanjut kan dunia pendidikan selama 12 tahun.
Namun sangat di sayang kan dunia pendidikan Kabupaten Muara Enim diduga tercoreng oleh oknum kepala sekola yang diduga mencari keuntungan peribadi dan diduga kuat menyala gunakan jabatan untuk kepentingan peribadi.
Berawal dari keluhan wali murid yang tidak mampu menuturkan kepada portal media ini pada Selasa 7-3-2023 di kediaman nya di desa Lambur,kecamatan Panang Enim,Kabupaten Muara Enim.
Narasumber yang Enggan di sebut kan Namanya Menutur kan.
Kami selaku wali murid membeli buku Tema dengan harga 92000 Rp kami wali murid sangat keberatan untuk membeli buku tersebut.kalau seandainya tidak membeli buku tersebut anak kami tidak bisa mengikuti pelajaran di sekola SDN 5 Panang Enim.
Untuk mencari kebenaran terkait keluhan dari wali murid Portal media ini mencoba kompirmasi kepada kepala sekolah di sekolah SDN 5 Panang Enim pada hari Selasa 7/3/2023 namun sangat di sayangkan kepala sekolah tidak mau menemui awak media dan seakan anti terhadap kuli tinta.
Menurut keterangan dari sala satu guru di sekolah SDN 5 Panang Enim Kepala sekolah lagi ada kerjaan dan ada diruang sebela dan tidak bisa untuk bertemu katanya dengan nada santai kepada awak media seakan tidak senang dangan kehadiran awak media.
“Kami mohon kepada dinas pendidikan kabupaten Muara Enim dan instansi terkait untuk mengusut tuntas keluhan wali murid yang tidak mampu dan periksa kegunaan dana bos sekolah SDN 5 Panang Enim karna diduga kuat tidak terealisasi dengan baik dan diduga menjadi ajang koropsi (zl)