SriwijayaUpdate,Com, Banyuasin – Pada Kamis (9/10/2023), Tay Juhana Foundation (TJF) berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa Sumsel menyelenggarakan Workshop Pertanian Lahan Suboptimal dengan tema “Suboptimal Land Agriculture Initiatives (SLAI).” Acara ini dihadiri oleh para petani dari Desa Sumser Makmur, yang bertujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman lebih dalam terkait pengelolaan dan optimalisasi lahan suboptimal.
Sesi workshop dimulai dengan pengenalan lahan suboptimal oleh Tay Juhana Foundation, diikuti dengan presentasi dari Alfisyah B, S.P., M.Si, perwakilan dari Dinas Pertanian. Bersama dengan Anton Hermadi, S.P, mereka membahas kebijakan dalam optimalisasi pertanian lahan rawa. Perwakilan Universitas Sriwijaya juga turut ambil bagian dalam workshop ini, dengan Marlin Sefrila, S.P., M.Si, membahas kendala yang dihadapi dalam upaya optimalisasi pertanian lahan rawa.
Habibullah, S.P, dari Universitas Sriwijaya, menyampaikan informasi mengenai kendala dan solusi yang berkaitan dengan hama dan penyakit tanaman. Workshop ini menjadi platform bagi para petani untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai masalah-masalah yang sering dihadapi di lapangan.
Junaidi Hutasuhut, selaku Koordinator Kabupaten ICRAF, di sesi akhir workshop berbagi tips terbaik dari ICRAF Banyuasin terhadap pengelolaan lahan. Peserta diajak untuk berdiskusi dan membagikan pengalaman mereka dalam mengatasi tantangan dalam pertanian di lahan suboptimal.
Rizki Asmuni, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sumsel, menyampaikan harapannya terhadap para peserta. “Kita berharap para petani akan bisa lebih memahami terkait bagaimana pengelolaan dan optimalisasi dari lahan suboptimal yang ada, terus juga mereka bisa memahami terkait hama penyakit yang sering didapatkan di lapangan,” ujarnya. “Terus juga mereka bisa bertanya langsung dengan para narasumber yang kita hadirkan hari ini, sehingga permasalahan-permasalahan di lapangan, ketika mereka hadapi, itu mereka sudah tahu jawabannya seperti apa.”
Ika Zahara Qurani, Program Manager Tay Juhana Foundation, turut memberikan solusi terhadap lahan suboptimal. “Untuk di lahan rawa itu sendiri sangat penting dibangun tanggul-tanggul di sekitaran sawah agar ketika pasang terjadi, pertaniannya tidak terrendam,” katanya. “Salah satunya adalah dengan membangun tanggul dan memberikan edukasi kepada petani mengenai cara mencegah tanaman ini tercemar pirit. Selain itu, diberikan juga bantuan pupuk dan benih-benih unggul sebagai langkah lebih lanjut dalam meningkatkan produktivitas pertanian.” (ril/End)