SriwijayaUpdate.Com, Ogan Ilir –
Sebuah perahu ketek yang ditumpangi 13 orang termasuk juru kemudi, tiba-tiba terbalik di sungai penesak di Desa Tanjung Atap Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir (OI), Selasa (26/5/20) sekitar pukul 12.30 WiB. Akibat kecelakaan tunggal tersebut, empat diantaranya tewas dan 9 orang lainnya selamat.
Keempat korban yang tewas itu tercatat sebagai guru Yayasan Ponpes Nurul Yaqin yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Batu. Yaitu Wiwin A.Gani (30), Azan Purba (31) beralamat di Desa Tanjung Atap Barat, Rafikoh (36) warga Desa Tanjung Atap dan Deti (25) warga Kelurahan Tanjung Batu.
Informasi yang berhasil dihimpun dilapangan, sebelum terjadinya musibah kecelakaan itu, perahu ketek yang dikemudikan Zainal Abidin (65) warga Tanjung Atap Barat dicarter oleh sekelompok bujang gadis yang berstatus sebagai guru di Ponpes Nurul Yaqin. Para penumpang ketek bertujuan menyeberang sungai di Desa Tanjung Atap untuk berziarah ke Makam Sayid Umar Bagindo Sari berjarak sekitar 2,5 KM dari desa Tanjung Atap, tepatnya di seberang desa Tanjung Atap.
Menurut Anton Sekdes Tanjung Atap Barat, semula perahu ketek ini dinaiki lima orang termasuk juru kemudi, ditengah perjalanan masuk lagi 8 orang. Belum lama berselang sekitar 300 meter perjalanan mesin motor ketek mati dan si juru kemudi bermaksud untuk menyalakan mesin motor ketek.
Masih kata Anton, saat itulah perahu ketek oleng dan akhirnya terbalik, sementara rata rata penumpang tidak bisa berenang, sehingga seluruh penumpang ketek tercebur ke sungai. Diduga arus sungai cukup deras dan banyak kumpai (rumput) membuat para penumpang kesulitan berenang. Akibatnya empat penumpang tenggelam sehingga tewas dan sisanya berhasil di selamatkan warga.
Kepala Desa Tanjung Atap Firmansyah ketika dikonfirmasi membenarkan adanya musibah kecelakaan sungai yang mengakibatkan adanya perahu ketek terbalik. “Para korban sempat dilarikan ke Puskesmas Tanjung Batu untuk dilakukan visum sebelum dibawa ke rumah duka. Sementara para korban yang selamat masih dirawat di puskesmas karena masih shock,” ujar kades.
Kades juga menghimbau kepada masyarakat, kalau mau berziarah harus mintak izin dulu dengan Kades atau perangkat desa dan kami akan mengecek dulu apakah perahu yang mau dipakai layak atau tidaknya untuk keselamatan penumpang.
Sementara pemantauan di lapangan, musibah kecelakaan yang sangat menghebohkan di lebaran ke 3 Idul Fitri 1441 H mengundang perhatian banyak pihak. Termasuk Bupati Ogan Ilir HM Ilyas Panji Alam yang datang langsung ke rumah duka dengan memberikan bantuan dan Kapolsek Tanjung Batu AKP Mujamik.
Kasat Reskrim Polres OI AKP. Malik Fajrin mengatakan pihaknya mendapat inpormasi adanya perahu terbalik pukul 12.30, dan segera luncur ke TKP. Kasat juga membenarkan ada perahu kecil ada mesinnya dinaiki 13 orang termasuk juru kemudinya, empat orang dinyatakan meninggal dan sembilan selamat, mereka ini bertujuan hendak ziarah.
Lanjut Kasat, pihaknya melakukan olah TKP untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu Yusron Rifa’i selaku dewan pembina pondok pesantren Nurul Yaqin saat dihubungi pihak media lewat ponselnya, mengakui bahwa empat korban yang meninggal tersebut dua orang tenaga pengajar (guru-red) dan dua orang TU. Dikatakannya sekolah masih dalam keadaan libur, ini bukan program dari sekolah, murni mereka mau ziarah atas kemauan sendiri.(Yan)