by

Terkait Penerapan Full Day School Terus Berlanjut Oleh Disdikbud OI, Komisi IV DPRD Merasa “Dicuekin”

SriwijayaUpdate.Com, Ogan Ilir – Meskipun mendapatkan banyak kritikan dan kontra dari berbagai pihak tentang program Full Day School baik dari Komisi IV DPRD OI maupun Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ogan Ilir namun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) OI tak bargeming dengan keputusannya untuk terus melanjutkan program tersebut bahkan program ini terkesan dipaksakan kepada Korwil se Kabupaten OI

Hal ini mendapat tanggapan dari Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten OI Basri M Zahri mengatakan sangat menyayangkan dengan apa yang telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kabudayaan yang mana meskipun beberapa waktu lalu telah disepakati untuk menghentikan sementara program Full Day School.

“Beberapa waktu lalu kita bersama dengan Disdibud OI melakukan kunjungan dan meminta arahan kemendikbud di Jakarta. Dan hasil dari kunjungan tersebut kita bersepakat untuk meninjau ulang sembari duduk bersama dengan seluruh elemen masyarakat agar program ini tidak menimbulkan permasalahan baru dimasa mendatang. Jika masih terus berjalan berarti Disdikbud tidak konsekwen dengan keputusan yang sudah disepaki bersama”ujarnya kepada wartawan SriwijayaUpdate.Com melalui sambungan Handphone, Senin (4/9/2019).

Dijelaskan oleh Basri politisi Fraksi Golkar bila program ini terus dilaksanakan banyak hal yang dikesampingkan oleh disdikbud antara lain Hak Azazi Bermain Anak, menambah pengeluaran orang tua dan mematikan Diniyah yang sudah ada.

“Alasannya Permendikbud no. 23 Tahun 2017 diundangkan pada tanggal 12 Juni 2017, tidak berlaku lagi. Setelah keluarnya Perpres Nomor 87 Tahun 2017 yang diundangkan pada tanggal 6 September 2017, jadi program ini tidak wajib dilaksanakan oleh Daerah.”Tukasnya.

Suasana rapat Guru dan Komite SD 09 Kec Payaraman

Ditempat terpisah Informasi yang berhasil dihimpun sriwijayaUpdate.Com dan berdasarkan dari laporan sejumlah tenaga pendidik dan masyarakat Kecamatan Payaraman bahwasanya Program Full Day School untuk Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Payaraman dalam waktu dekat ini akan diterapkan, meskipun beberapa pihak sekolah belum siap mulai dari tenaga pendidik sampai ke sarana dan prasarana, namun tetap dilakukan karena takut dikatakan tidak loyal dengan atasan

Seperti yang diungkapkan oleh salah satu tenaga pendidik SD di Kecamatan Payaraman yang meminta agar namanya jangan dipublikasi mengatakan menerapkan full day school ini sangat berat karena tidak ada petunjuk teknis yang ditail, selain itu juga sosialisai guru dengan masyarakat akan berkurang.

“Siap dak siap mesti dilakukan meskipun dengan berat hati, karena bila tidak dilaksanakan akan berdampak kurang baik bagi sekolah maupun Kepala sekolah.”Pungkasnya. (Mus).

News Feed