by

Sharing Tentang Pertanian, DPRD Sumedang Kunjungi DPRD OI

SriwijayaUpdate.Com, Ogan Ilir,- Anggota DPRD Kabupaten Sumedang melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke DPRD Kabupaten Ogan Ilir dalam rangka sharing tentang pertanian yang disambut oleh anggota DPRD Komisi II Azmi A.hadi didampingi Amir Hamzah serta Herman Masrudin bertempat diruang rapat ketua DPRD Ogan Ilir, Senin (25/03/19)

Ketua rombongan DPRD Kabupaten Sumedang, Dadang mengatakan, tujuan kedatangannya dalam rangka sharing tentang pertanian yang mana OI sama dengan Sumedang sebagai Kabupaten penyangga kota provinsi sulitnya dalam membuka lahan untuk pertanian.

“Kedatangan kami ini untuk melakukan sharing tentang permasalahan pertanian, yang mana Kabupaten Sumedang sangat sulit untuk membuka lahan pertanian, karena dekat dengan kota provinsi yang lebih banyak lahan mega proyek dibandingkan lahan pangan,” katanya.

Ditambahkannya, saat ini pihak anggota DPRD Sumedang ingin menetapkan lahan pertanian berlanjutan dengan melakukan study banding ke DPRD OI dalam membuat Perda.

“Nantinya jika Perda ini sudah dibuat bisa melindungi para peteni dalam membuka lahan untuk memenuhi kebutuhan pangan baik diwilayah sendiri mau pun diluar wilayah,” ujarnya.

Menurutnya, yang menjadi pokok permasalah saat ini dikabupaten Sumedang sulitnya dalam membuka lahan pangan yang mana dulunya dikenal sentaral produksi padi terbagus.

“Dengan mempunyai luas lahan padi 1.600 hektar sekarang sudah mulai berkurang dikarenakan dikuasai oleh mega proyek,” imbuhnya.

Sementara itu Amir Hamzah mengatakan kedatangannya anggota DPRD ingin melakukan study banding ke DPRD OI terkait lahan berkelanjutan dan sudah ada Perda yang mengatur untuk kabupaten ogan ilir.

“Untuk lahan pertanian di OI sudah diatur oleh Dinas Tata Ruang yang mana harus dilindungi agar bisa terjaga dan mereka melihat OI merupakan kabupaten penyangga bisa mempunyai lahan pertanian yang cukup bagus,” ujarnya.

Dikatakan Amir Hamzah untuk pokok permasalahan di OI, sulitnya membuka lahan dikarenakan banyaknya rawa-rawa dan seringnya banjir yang menyebabkan bagi petani padi dalam satu tahun hanya satu kali.

“Kita berharap dengan dinas terkait bisanya membuat irigasi dalam menanggulang terendamnya lahan oleh tingginya debit air dengan membuat terobosan dalam penanggulangan ini agar saat setiap panen padi bisa dalam satu tahun dua kali,” terangnya.

News Feed